Gencatan Senjata Atas Gaza Resmi Diumumkan

Warga Palestina bereaksi terhadap berita tentang kesepakatan gencatan senjata dengan Israel, di Deir al-Balah di Jalur Gaza bagian tengah, pada 15 Januari 2025 (Reuters)

Gencatan senjata Israel dan Hamas di Gaza akhirnya disepakati setelah Hamas menyetujui perjanjian gencatan senjata pada Senin (13/1/2025) malam waktu setempat.

 

Gencatan senjata Israel dan Hamas di Gaza ini terwujud setelah konflik perang Gaza yang berlangsung lebih dari 460 hari. Dilansir dari laman Aljazeera (15/1/2025), Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani mengatakan pada hari Rabu bahwa kesepakatan gencatan senjata akan mulai berlaku pada Minggu (19/1/2025) mendatang.

Kesepakatan gencatan senjata Israel dan Hamas di Gaza mencakup gencatan senjata sementara yang untuk saat ini akan mengakhiri kehancuran yang terjadi di Gaza.

Itu juga menyepakati pembebasan tawanan yang ditahan di Gaza dan banyak tahanan yang ditahan oleh Israel.

     

Dikutip dari Arab Center Washington DC, ada tiga tahap perjanjian gencatan senjata Israel dan Hamas di Gaza, di mana tahap pertama harus selesai dengan baik untuk bisa lanjut ke dua tahap berikutnya :

 

TAHAP PERTAMA

Berikut adalah poin perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas tahap pertama yang akan berlangsung selama 42 hari:  

1. Penghentian sementara operasi militer bersama antara kedua belah pihak dan penarikan pasukan Israel ke arah timur dan menjauhi daerah padat penduduk ke  daerah di sepanjang perbatasan di seluruh Jalur Gaza, termasuk Lembah Gaza (poros Netzarim dan bundaran Kuwait).

2. Penghentian operasi militer dan pengintaian udara di Jalur Gaza selama sepuluh jam sehari, dan selama 12 jam pada hari pembebasan tahanan dan narapidana.

3. Pembebasan 1000 tahanan Palestina oleh pihak Israel pada tahap pertama, tidak termasuk pimpinan Hamas.

4. Penambahan bantuan yang masuk sebanyak 600 kontainer setiap harinya.

5. Penarikan mundur pasukan Israel dari Kawasan Netzarim.

6. Diizinkannya para pengungsi Kembali ke rumah mereka di Gaza Utara pada hari ke-22.

7. Dibentuknya pasukan keamanan dari pihak Qatar – Mesir untuk pemeriksaan mobil hanya di gerbang perbatasan saja menuju Gaza Utara.

8. Penarikan mayoritas pasukan Israel dari Kawasan Philadelphia, dan disisakan sedikit saja

 

 

TAHAP KEDUA

Tahap kedua dan ketiga, meskipun dipahami telah disetujui secara prinsip, masih akan dinegosiasikan selama tahap pertama berlangsung.

Pada tahap kedua (42 hari) perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas di Gaza, akan diumumkan kembalinya ketenangan yang berkelanjutan (penghentian operasi militer dan permusuhan). Itu mulai berlaku sebelum pertukaran tahanan dan narapidana antara kedua belah pihak, yakni semua warga Israel yang masih hidup (warga sipil dan tentara). Dengan imbalan sejumlah tahanan yang telah disepakati di penjara-penjara Israel dan narapidana di kamp-kamp penahanan oleh pasukan Israel, serta penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza.

 

 

TAHAP KETIGA

Tahap ketiga gencatan senjata Israel-Hamas Jika persyaratan tahap kedua terpenuhi maka dilanjutkan ke perjanjian gencatan senjata tahap ketiga (42 hari), yaitu: Menukar jenazah dan sisa-sisa jenazah dari kedua belah pihak setelah mencapai dan mengidentifikasi mereka. Memulai pelaksanaan rencana rekonstruksi Jalur Gaza untuk jangka waktu 3 hingga 5 tahun, termasuk rumah, fasilitas sipil, dan infrastruktur, serta memberikan kompensasi kepada semua yang terkena dampak, di bawah pengawasan sejumlah negara dan organisasi, termasuk Mesir, Qatar, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Mengakhiri pengepungan total di Jalur Gaza. Adapun pihak-pihak yang menjamin perjanjian tersebut adalah Qatar, Mesir, Amerika Serikat, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).